Pantau Flash
HOME  ⁄  Hukum

Ngadu ke DPR, Korban Bullying Binus: Pelaku Anak Ketum Parpol!

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Ngadu ke DPR, Korban Bullying Binus: Pelaku Anak Ketum Parpol!
Foto: Rapat kerja Komisi III DPR RI.

Pantau - Seorang siswa SMA Binus School Simprug, RE (16), mengungkap pengalaman buruknya menjadi korban perundungan dan pelecehan seksual di sekolah tersebut. 

Dalam audiensi dengan Komisi III DPR, RE mengaku tak hanya diintimidasi secara fisik, tetapi juga diancam akan dijadikan ‘tumbal’ oleh kelompok pelaku yang mengaku memiliki koneksi dengan pejabat partai politik.

"Mereka mengatakan kepada saya, 'Lu jangan macam-macam sama kita. Lu mau nyaman sekolah di sini, lu mau bisa kita tidak bully di sini. Lu harus bisa ngelayanin kita semua. Lu tahu enggak bapak kita siapa? Dia bapaknya ketua partai. Bapak dia DPR. Bapak dia MK'," kata RE di Ruang Rapat Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2024).

RE mengaku tindakan pelecehan seksual, seperti diraba bagian pribadinya terjadi secara terbuka di depan teman-teman sekelasnya. Ia meyakini aksi tersebut terekam kamera pengawas sekolah.

"Saya yakin ada CCTV yang merekam kejadian itu," tegasnya.

Ancaman yang diterima RE semakin serius ketika kelompok pelaku menyebut akan membuat hidupnya sulit jika tidak menurut. 

"Mereka bilang saya harus melayani mereka, kalau tidak akan terus dibully," ungkap RE.

Wakil Ketua Komisi III DPR, Habiburokhman, yang memimpin rapat, meminta pihak sekolah dan kepolisian untuk menyelidiki kasus ini secara tuntas. 

"Kita tidak boleh mentolerir tindakan kekerasan dan pelecehan di lingkungan sekolah," tegas Habiburokhman.

Sebelumnya, pihak SMA Binus School Simprug membantah adanya laporan perundungan dan pelecehan seksual di sekolah mereka.

Bantahan ini disampaikan usai seorang siswa melaporkan empat temannya atas tindakan perundungan dan pelecehan seksual ke Polres Jakarta Selatan.

Dalam laporannya itu disebutkan perudungan terjadi di sekolah pada 30 dan 31 Januari 2024. Korban melaporkan empat terduga pelaku berinisial K, L, C, dan K.

Penulis :
Aditya Andreas