
Pantau - Setidaknya 8 korban tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan berulang yang dilakukan oleh Pasukan Dukungan Cepat (RSF) Sudan terhadap delapan desa di kota Meheiriba, Negara Bagian Al-Jazira tengah, pada Kamis (28/11/2024), demikian disampaikan aktivis setempat.
Mengutip Anadolu, Jumat (29/11/2024), kelompok hak asasi manusia (HAM) Sudan, Middle Call, dalam pernyataannya menyebutkan, serangan dimulai sejak Rabu (27/11/2024) dengan target desa Al-Fuwwar. Serangan ini memaksa sebagian besar penduduk desa dan daerah sekitarnya melarikan diri.
"Desa-desa di barat Meheiriba telah diserang oleh RSF sejak Rabu, dimulai dengan desa Al-Fuwwar, yang menyebabkan mayoritas warga melarikan diri dari desa dan sekitarnya," ujar Middle Call.
Baca juga:
- Krisis Pangan Mengancam, Jutaan Warga Sudan Selatan Dihantui Kelaparan
- Inggris Gandakan Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Perang Sudan
Serangan tersebut berlanjut pada Kamis (28/11/2024), menargetkan desa-desa lain seperti Salim, Abu Karna, Abara, Umm Kurak, Ajjan, Ma’ijna, dan Umm Wazain. Serangan itu disertai dengan tembakan artileri secara acak dan intens, yang mengakibatkan delapan warga tewas dan beberapa lainnya terluka.
"Serangan ini menyebabkan delapan warga tewas dan beberapa lainnya terluka," tambahnya.
Selain korban tewas dan luka, laporan juga menyebutkan bahwa ada sejumlah orang yang hilang akibat serangan tersebut. Pernyataan itu juga menyoroti bahwa delapan desa tersebut kini mengalami gelombang pengungsian terus-menerus, dengan banyak penduduk melarikan diri "karena takut dengan potensi serangan lebih lanjut dari RSF."
Baca juga:
Kini, RSF menguasai sebagian besar wilayah Al-Jazira, kecuali kota Al-Manaqil dan daerah sekitarnya yang membentang ke selatan hingga perbatasan Negara Bagian Sennar dan ke barat hingga perbatasan Negara Bagian Nil Putih.
Sejak pertengahan April 2023, Pasukan Sudan dan RSF terlibat dalam konflik yang telah menewaskan lebih dari 20.000 orang dan mengungsi hampir 10 juta orang, menurut data dari PBB.
Konflik ini telah mendorong jutaan warga Sudan ke ambang kelaparan dan kematian akibat krisis pangan, dengan pertempuran yang telah meluas ke 13 dari 18 negara bagian di Sudan. Seruan untuk menghentikan konflik ini semakin meningkat dari PBB dan badan internasional lainnya.
- Penulis :
- Khalied Malvino