HOME  ⁄  Internasional

Tank-tank Israel 'Sisir' Gaza, 20 Warga Palestina Tewas

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Tank-tank Israel 'Sisir' Gaza, 20 Warga Palestina Tewas
Foto: Serangan tank Israel di Gaza menewaskan 20 warga Palestina, memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah tersebut. (Getty Images)

Pantau - Gerombolan tank Israel menyerang bagian utara wilayah Khan Younis di selatan Jalur Gaza pada Rabu (4/12/2024). Petugas medis Palestina melaporkan serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 20 orang di berbagai wilayah Gaza.

Warga setempat mengatakan tank-tank Israel mulai bergerak sehari setelah militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru, dengan dalih adanya peluncuran roket dari wilayah tersebut.

Akibat tembakan artileri yang jatuh di dekat permukiman, banyak keluarga terpaksa meninggalkan rumah mereka. Mereka bergerak ke arah barat menuju area kemanusiaan di Al-Mawasi.

Petugas medis melaporkan, 11 orang tewas akibat tiga serangan udara di Gaza Tengah, termasuk 6 anak dan seorang petugas medis. Dilaporkan, 5 dari 6 korban tewas ditemukan sedang mengantre di luar sebuah toko roti.

Dilaporkan juga, 9 warga Palestina lainnya tewas akibat tembakan tank di Rafah, dekat perbatasan Mesir, menurut laporan tenaga medis. Militer Israel belum memberikan tanggapan atas laporan tersebut.

Pasukan Israel juga menembaki Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya, Gaza Utara, untuk hari kelima berturut-turut, kata Direktur Rumah Sakit, Hussam Abu Safiya. Dia menambahkan, 3 staf medis terluka, salah satunya dalam kondisi kritis pada Selasa (3/12/2024) malam.

"Drone menjatuhkan bom berisi serpihan logam yang melukai siapa saja yang bergerak. Situasinya sangat genting," ujar Abu Safiya.

Baca juga:

Warga di tiga kota—-Jabalia, Beit Lahiya, dan Beit Hanoun—-melaporkan militer Israel meledakkan puluhan rumah.

Warga Palestina menuduh tentara Israel berupaya memaksa mereka keluar dari Gaza Utara melalui evakuasi paksa dan serangan bertubi-tubi untuk menciptakan zona penyangga.

Militer Israel membantah tuduhan tersebut. Mereka mengklaim operasi dilakukan untuk mencegah pejuang Hamas berkumpul kembali di wilayah yang sebelumnya telah mereka bersihkan.

Kampanye militer Israel di wilayah padat penduduk ini dimulai setelah serangan pejuang Hamas di perbatasan pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.200 orang dan menculik lebih dari 250 orang, menurut data Israel.

Sejak Oktober 2023, lebih dari 44.400 warga Palestina tewas, banyak lainnya terluka, dan sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat kampanye militer Israel.

Israel sebelumnya menyetujui gencatan senjata dengan kelompok bersenjata Hizbullah di Lebanon, yang menghentikan pertempuran dalam konflik paralel di Lebanon.

Namun, perang di Gaza terus berlanjut dengan hanya satu gencatan senjata lebih dari setahun lalu yang bertahan hanya sepekan.

Baca juga:

Penulis :
Khalied Malvino