
Pantau - Tim investigasi Korea Selatan mulai mengangkat puing-puing pesawat Jeju Air yang jatuh lima hari lalu, menewaskan 179 orang dalam kecelakaan pesawat terburuk di negara itu, demikian seperti dilansir AFP.
Diketahui, pesawat itu membawa 181 penumpang dan awak dari Thailand menuju Korea Selatan pada Minggu (29/12/2024). Pesawat lalu melakukan panggilan mayday dan mendarat darurat sebelum menabrak penghalang, hingga mengakibatkan 179 penumpang tewas, kecuali dua pramugari.
Penyebab pasti kecelakaan pesawat itu masih belum diketahui, namun penyelidik menduga adanya kemungkinan menabrak burung, kerusakan pada roda pendaratan, dan benturan dengan instalasi di ujung landasan sebagai faktor penyebab.
Reporter AFP yang berada di TKP melaporkan, dengan menggunakan derek kuning besar, penyelidik mulai mengangkat bagian-bagian pesawat yang terbakar, termasuk yang tampaknya merupakan mesin pesawat.
“Hari ini, kami akan mengangkat bagian ekor pesawat,” ujar Kepala Investigasi Kepolisian Provinsi Jeolla Selatan, Na Won-ho dalam konferensi pers di Bandara Internasional Muan, Jumat (3/1/2025).
“Kami berharap ada jenazah yang ditemukan di bagian itu. Untuk mendapatkan hasil yang lengkap, kami harus menunggu hingga besok," tambahnya.
Seluruh korban tewas pesawat jatuh Jeju Air telah teridentifikasi, dan beberapa jenazah sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk proses pemakaman.
Baca juga:
- Ekstraksi Data Black Box Beber Tragedi Maut Jeju Air
- Investigasi Jeju Air Jatuh, Diduga Akibat Tabrakan dengan Burung
Namun, akibat kondisi kecelakaan yang parah, pejabat setempat mewanti-wanti beberapa jenazah mengalami tubuh yang hancur, sehingga penyelidik memerlukan waktu untuk mengumpulkan potongan-potongan tubuh sambil tetap menjaga sejumlah barang bukti di TKP.
Polisi berjanji akan segera menentukan penyebab dan tanggung jawab kecelakaan ini, sementara petugas, tentara, dan penyelidik berbaju putih sedang memeriksa lokasi kejadian.
Namun, Kementerian Transportasi Korea Selatan menyatakan, butuh waktu antara 6 bulan hingga 3 tahun untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan tersebut.
Polisi telah melakukan serangkaian penggerebekan pada Kamis (2/1/2025) dan Jumat (3/1/2025) di kantor Jeju Air dan operator Bandara Internasional Muan guna mendalami penyelidikan.
Mereka mengamankan barang bukti dari alat penentu lokasi bandara—sebuah dinding beton yang menampung array antena—serta rekaman komunikasi antara menara pengendali dan pilot tepat sebelum pesawat jatuh, lapor Yonhap News.
Otoritas Korea Selatan juga mengumumkan akan memeriksa semua pesawat Boeing 737-800 yang dioperasikan maskapai Korea. Pemeriksaan akan berfokus pada roda pendaratan, yang diduga mengalami kerusakan pascainsiden pesawat jatuh.
Penyelidikan dipimpin oleh pejabat keselamatan penerbangan Korea Selatan, dengan bantuan dari Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA), yang sering membantu penyelidikan kecelakaan pesawat di seluruh dunia.
Keluarga korban telah berbondong-bondong ke lokasi kecelakaan untuk memberikan penghormatan terakhir dan mengambil barang-barang milik orang yang mereka cintai.
- Penulis :
- Khalied Malvino