HOME  ⁄  Internasional

Trump Kecewa dengan Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Trump Kecewa dengan Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza
Foto: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyambangi lapangan sebelum kickoff Super Bowl LIX di Caesars Superdome, New Orleans, Minggu (9/2/2025). (Getty Images)

Pantau - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Minggu (9/2/2025), mengaku kecewa dan kehilangan kesabaran terhadap kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Baca juga: Hamas Lepas 3 Sandera Israel, 183 Tahanan Palestina Dibebaskan Hari Ini

Pernyataan ini muncul setelah Trump melihat rekaman tiga sandera Israel yang dibebaskan pada akhir pekan. Trump membandingkan kondisi mereka dengan penyintas Holocaust karena tubuh mereka tampak sangat kurus dan lemah.

Reaksi Trump terhadap kondisi para sandera memicu keraguan baru terhadap kelangsungan kesepakatan gencatan senjata, terutama karena masih ada 76 sandera lain yang belum dibebaskan.

Pernyataannya muncul beberapa hari setelah ia menyerukan agar warga Palestina dikeluarkan dari Gaza serta menyatakan bahwa AS harus mengambil alih wilayah tersebut.

"Mereka tampak seperti penyintas Holocaust. Mereka dalam kondisi mengerikan. Mereka sangat kurus," ujar Trump kepada wartawan di atas Air Force One saat dalam perjalanan ke New Orleans untuk menghadiri Super Bowl.

Baca juga: Hamas Bilang Rencana Trump Ambil Alih Jalur Gaza "Absurd"

"Saya tidak tahu berapa lama lagi kita bisa menahan ini... pada titik tertentu, kita akan kehilangan kesabaran," imbuhnya.

Trump juga mengkritik kesepakatan pertukaran sandera dengan mengatakan, "Saya tahu kita punya kesepakatan... tetapi mereka dibebaskan sedikit demi sedikit... dalam kondisi sangat buruk."

Ketiga sandera yang dibebaskan adalah Ohad Ben Ami dan Eli Sharabi, yang diculik dari Kibbutz Be'eri dalam serangan 7 Oktober 2023, serta Or Levy, yang diculik dari Festival Musik Nova.

Mereka dibawa ke panggung oleh militan Hamas sebelum diserahkan kepada otoritas Israel pada Sabtu (8/2/2025).

Baca juga: Pengambilalihan Jalur Gaza Bentuk Frustrasi AS dan Israel Hadapi Hamas

Kondisi mereka tampak lebih buruk dibandingkan 18 sandera lain yang sebelumnya dibebaskan berdasarkan gencatan senjata 15 Januari 2025. Namun, banyak tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel juga tampak kurus dan lemah.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada 8 Februari, menyebut kondisi sandera yang lemah itu "mengejutkan" dan berjanji akan mengambil tindakan. Sebagai imbalan atas pembebasan tiga sandera tersebut, Israel membebaskan 183 tahanan Palestina pada hari yang sama.

Trump juga menegaskan komitmennya agar AS membeli dan mengambil alih Gaza setelah warga Palestina meninggalkan atau dipindahkan dari wilayah tersebut. Ia pertama kali mengungkapkan rencana ini pada Selasa (4/2/2025), saat kunjungan Netanyahu ke Washington.

"Untuk membangun kembali Gaza, kita mungkin akan menyerahkannya kepada negara-negara Timur Tengah lain agar mereka membangun bagian-bagiannya. Namun, kita tetap berkomitmen untuk memilikinya, mengambilnya, dan memastikan Hamas tidak kembali," pungkas Trump.

Sumber: REUTERS

Penulis :
Khalied Malvino
Editor :
Muhammad Rodhi