
Pantau.com - Jika para orangtua zaman dulu kekhawatirannya sebatas anak tumbuh sehat dengan nutrisi lengkap, kekhawatiran orangtua masa kini lebih kepada pengaruh negatif gadget terhadap mental dan kesehatan mata anak.
Terbukti dari hasil penelitian yang dilakukan ReserchNow, sebanyak 52 persen dari delapan ribu orangtua di 11 negara termasuk Indonesia mengkhawatirkan anak mereka mengenakan kacamata di kemudian hari.
Namun tenang saja, lima langkah antisipasi dari Lea Kartika Indra, Head of Communications Indonesia saat merilis bohlam Philips MyCare LED di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 30 Oktober 2018, tidak ada salahnya untuk ditiru demi mencegah penggunaan kacamata pada buah hati di usia dini.
1. Gunakan lampu berkualitas di rumah dan kamar anak
Mahal belum tentu berkualitas. Jadi agar aktivitas kegiatan anak di rumah, khususnya saat belajar tidak terganggu, gunakan lampu yang tidak terlalu terang atau terlalu redup untuk mata karena berefek pada lelahnya mata anak yang jika terus menerus anak akan menderita minus mata.
2. Dorong anak bermain di luar
Mungkin bermain di rumah dinilai baik, karena anak akan terawasi. Tapi patut diingat, sinar matahari atau pencahayaan alami terbukti membuat mata lebih nyaman. Jadi, ajak anak untuk berlibur ke alam terbuka atau bermain di sekitar kebun serta berolahraga kecil di sekitar rumah.
"Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan bahwa akan sangat bermanfaat untuk menghabiskan waktu setidaknya dua jam sehari di luar ruangan," jelas Kartika.
3. Batasi waktu anak menatap layar
Menatap layar terlalu dekat, seperti menonton televisi, komputer atau gadget akan semakin menekan fokus mata. Bahayanya kini, di penelitian juga disebut secara global setidaknya dalam sehari anak-anak menghabiskan lebih dari tiga jam di depan layar.
Baca juga: Yuk Cegah Mata Minus dengan Melakukan 5 Hal Ini di Kantor
Jadi penting agar membatasi penggunaan gadget kurang dari waktu itu, dan sebisa mungkin rentang waktu penggunanya diberi jeda berjauhan.
4. Lakukan yoga mata
Tak perlu melakukan yoga berat, cukup ajak anak memejamkan mata, lalu edarkan pandangan ke sekeliling untuk membuat mata lebih rileks.
5. Rutin periksakan mata anak ke dokter atau klinik
Perkembangan penglihatan anak berlangsung cepat mulai saat umur bayi di enam bulan pertama dan berlanjut hingga anak berumur 10 tahun.
Baca juga: Bertatapan Pandang Dapat Menularkan Sakit Mata. Mitos Atau Fakta?
Jadi, selama kurun waktu itu biasakan periksa mata selama enam bulan sekali untuk anak, yang artinya dua kali dalam setahun.
- Penulis :
- Rifeni