Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Mengapa Orang Tua Milenial Terobsesi Memiliki Anak yang Sukses? Begini Menurut Penelitian!

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Mengapa Orang Tua Milenial Terobsesi Memiliki Anak yang Sukses? Begini Menurut Penelitian!
Foto: Ilustrasi (Freepik)

Pantau - Generasi Milenial, yang lahir antara tahun 1981 dan 1996, kini telah memasuki fase kehidupan sebagai orang tua. Pada tahun 2016, tercatat bahwa 80% anak-anak di Amerika Serikat lahir dari orang tua generasi ini. Dengan populasi Milenial yang cukup tinggi, menunjukkan betapa signifikan peran mereka dalam membentuk generasi penerus. Namun, menjadi orang tua Milenial bukanlah hal yang sederhana. Mereka menghadapi tantangan ekonomi, perubahan sosial, dan tekanan budaya yang membentuk cara mereka mengasuh anak. Lalu, apa sebenarnya yang memengaruhi parenting atau pola asuh generasi ini?

Generasi Milenial: Beragam Pengalaman, Satu Kesamaan

Mengapa Orang Tua Milenial Terobsesi Memiliki Anak yang Sukses? Begini Menurut Penelitian!
Ilustrasi (Freepik)

Meski sulit menyamaratakan jutaan populasi milenial, ada satu hal yang menyatukan mereka: pengaruh kondisi ekonomi, peristiwa budaya, dan gaya pengasuhan orang tua mereka sendiri. Menurut National Retail Federation, separuh dari anak-anak saat ini dibesarkan oleh Milenial. Empat dari lima bayi yang lahir pada 2016 memiliki orang tua dari generasi ini. Hal ini menunjukkan betapa dominannya peran Milenial dalam dunia pengasuhan anak saat ini.

Jim Pedersen, penulis The Rise of the Millennial Parents, mengungkapkan bahwa orang tua Milenial memiliki karakteristik yang berbeda. Mereka cenderung sangat fokus pada kesuksesan anak dan bersedia menghilangkan segala rintangan untuk mencapainya. "Guru-guru sering mengatakan kepada saya, 'Orang tua ini berbeda.' Jika Anda sudah lama berkecimpung di dunia pendidikan, Anda pasti sering mendengar hal itu. Namun, saya mulai menyadari bahwa ini bukan sekadar perbedaan generasi biasa," kata Pedersen sebagaimana dilansir dari YourTango.

Baca juga: Tidak Cukup dengan Mengucapkan "Good Job", Ini Cara Memotivasi Anak dengan Benar Menurut Psikolog

Tekanan Ekonomi yang Membentuk Pola Asuh

Mengapa Orang Tua Milenial Terobsesi Memiliki Anak yang Sukses? Begini Menurut Penelitian!
Ilustrasi (Freepik)

Generasi ini menghadapi tantangan finansial yang berat. Milenial tertua memulai karier mereka saat krisis ekonomi 2008 melanda. Akibatnya, mereka menjadi generasi pertama yang diprediksi memiliki kekayaan lebih sedikit dibandingkan orang tua mereka. Rata-rata Milenial menanggung utang pribadi yang cukup besar.Selain itu, harga properti yang melambung tinggi membuat banyak dari mereka kesulitan memiliki rumah. 

Biaya hidup yang tinggi, terutama perumahan dan pendidikan anak, semakin memperparah situasi. Di banyak negara bagian, biaya penitipan anak setara dengan biaya kuliah di perguruan tinggi negeri. Hal ini membuat Milenial merasa harus lebih protektif dan intensif dalam mengasuh anak. Sebuah laporan dari Young Invincibles menyebutkan bahwa 18% biaya pengasuhan anak saat ini dialokasikan untuk penitipan dan pendidikan, padahal pada 1960 hanya 2%.

Baca juga: Mengungkap Tahapan Memori Anak: Apa yang Tertanam dalam Ingatan Mereka Sejak Dini?

Pola Asuh Intensif: Antara Kepedulian dan Keterlibatan Berlebihan

Mengapa Orang Tua Milenial Terobsesi Memiliki Anak yang Sukses? Begini Menurut Penelitian!
Ilustrasi (Freepik)

Studi Pew Research Center menunjukkan bahwa 61% orang tua Milenial percaya tidak ada istilah "terlalu terlibat" dalam pendidikan anak. Mereka menghabiskan hampir satu jam lebih banyak per minggu untuk mengasuh anak dibandingkan generasi sebelumnya. Ibu Milenial, misalnya, menghabiskan sekitar 15 jam per minggu untuk mengasuh anak, sementara pendapatan mereka secara umum lebih rendah dibandingkan generasi sebelumnya.

Namun, pola asuh intensif ini sering kali berujung pada keterlibatan berlebihan. Sebanyak 40% mengaku terlalu sering memuji anak, sementara generasi lain menganggap mereka terlalu cepat mengkritik. Meski demikian, niat mereka tulus: memastikan anak siap menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian. "Ini berasal dari rasa cinta. Namun, terkadang hasilnya bisa merugikan," kata Pedersen.

Baca juga: Anak Berbakat Tapi Pemalas? Ini Alasannya!

Peran Ayah Milenial 

Mengapa Orang Tua Milenial Terobsesi Memiliki Anak yang Sukses? Begini Menurut Penelitian!
Ilustrasi (Freepik)

Salah satu perubahan positif adalah meningkatnya keterlibatan ayah Milenial dalam pengasuhan. Mereka lebih aktif dibandingkan generasi sebelumnya, sementara ibu Milenial lebih memilih menyusui daripada generasi sebelumnya. Selain itu, Milenial cenderung menunda memiliki anak hingga usia 30-an, yang memberikan keuntungan finansial dan emosional. Penelitian menunjukkan bahwa anak yang lahir dari orang tua yang lebih tua cenderung memiliki IQ lebih tinggi dan harapan hidup yang lebih panjang.

Baca juga: 8 Cara Sederhana Menumbuhkan Motivasi Anak agar Lebih Percaya Diri

Dampak Positif dan Negatif Pola Asuh Milenial

Mengapa Orang Tua Milenial Terobsesi Memiliki Anak yang Sukses? Begini Menurut Penelitian!
Ilustrasi (Freepik)

Di satu sisi, pola asuh intensif ini dapat memicu tekanan finansial dan emosional. Di sisi lain, Milenial lebih terbuka membicarakan keuangan dengan anak-anak mereka. Hampir setengah dari mereka mulai mengajarkan pentingnya menabung sebelum anak berusia 12 tahun. Hal ini menunjukkan kesadaran finansial yang lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya.

Meski sering dikritik karena terlalu mengatur, orang tua Milenial sebenarnya hanya berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anak mereka. Seperti generasi sebelumnya, mereka ingin memastikan anak-anak mereka sukses dan bahagia. "Mereka tidak takut meminta akomodasi tertentu untuk anak-anak mereka. Mereka lebih sadar akan kebijakan dan prosedur daripada beberapa staf dan fakultas di sekolah. Mereka bersuara," kata Pedersen.

Baca juga: Dampak Anak Tidak Dekat dengan Ayah dan Cara Mengatasinya

Kesimpulan

Orang tua Milenial menghadapi tantangan unik yang membentuk cara mereka mengasuh anak. Meski sering dianggap terlalu protektif atau intensif, pola asuh mereka didorong oleh keinginan untuk mempersiapkan anak menghadapi dunia yang semakin kompleks. Dengan keterlibatan ayah yang lebih besar dan kesadaran finansial yang lebih baik, Milenial membawa perubahan positif dalam dunia pengasuhan anak. Pada akhirnya, seperti generasi sebelumnya, mereka hanya ingin yang terbaik untuk anak-anak mereka.

Penulis :
Latisha Asharani