
Pantau.com - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferry Juliantono ikut mengkritisi langkah Komisi Pemikuhan Umum (KPU) RI untuk menggunakan kotak suara yang terbuat dari kardus pada Pemilu 2019. Menurutnya, kotak tersebut rentan rusak dan menimbulkan kecurangan.
"Ada beberapa yang agak aneh lah kayak kotak suara sebaiknya jangan kardus yang kemudian kuat dan tidak punya potensi rusak dan sebagainya disobek dan segala macem di gembok itu kan panduan standar keamanan dari kotak suara," cetus Ferry di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (14/12/2018).
Baca juga: Ternyata Ini Alasan Sekjen Partai Koalisi Indonesia Adil Makmur Sambangi Kantor KPU
Dirinya berpandangan bahwa tingkah laku Komisi Pemilihan Umum (KPU) menurutnya dalam beberapa waktu belakangan agak aneh. Ia pun memberikan contoh keanehan yang dilakukan oleh KPU, yakni dimasukannya penyandang disabilitas mental untuk punya hak pilih di Pemilu 2019.
"KPU nih aneh aneh sekarang suruh pemilihan sama orang yang gila yang waras itu sama lah," tuturnya.
Baca juga: Ini Alasan KPU Perbolehkan Partai Peserta Pemilu 2019 Buka Akses NIK Data Pemilih
Lebih lanjut, Politisi Partai Gerindra itu menilai bahwa potensi kecurangan Pemilu sangat besar bila KPU terus mengeluarkan keanehan-keanehan. Dirinya mengajak masyarakat untuk melihat atau berkaca dari peristiwa KTP elektronik yang tercecer di sejumlah daerah.
"Kalau curang sudah hampir pasti nih bukti buktinya. KTP elektronik berceceran dimana-mana, di Pariaman, di daerah lain di Bogor segala macem itu indikatornya sudah jelas," pungkasnya.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi