Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BNPB Ralat Korban Tewas Tsunami Selat Sunda, Bukan 430 tapi 426 Orang

Oleh Adryan N
SHARE   :

BNPB Ralat Korban Tewas Tsunami Selat Sunda, Bukan 430 tapi 426 Orang

Pantau.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merevisi jumlah korban tewas akibat tsunami di Selat Sunda pada Jumat siang (28/12/2018), pukul 13.00 WIB.

Jika sebelumnya disebutkan korban tewas mencapai 430 orang, BNPB meralatnya menjadi 426 orang tewas, 7.202 orang mengalami luka-luka, 23 orang dinyatakan masih hilang dan 40.386 orang masih mengungsi. 

"Kalau kita melihat totalnya dampak tsunami yang menerjang lima kabupaten di dekat Selat Sunda tercatatat 426 orang meninggal. Mengapa 426 jumlahnya turun, setalah kita lakukan kroscek identitas korban meninggal ternyata data korban didata double. Jadi korban meninggal tercatat adanya sudah didata di Padeglang, kemudian didata lagi di Serang," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho saat jumpa pers di Kantor Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat (28/12/2018).

Baca juga: Kesaksian Nelayan Korban Tsunami, Lihat Tiang Listrik Tertutup Gelombang Laut

Sementara itu Sutopo mengungkapkan, pihaknya dan tim gabungan terus melakukan penanganan di daerah-daerah terdampak tsunami. Selain itu, adanya peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau dan sebaran abu vulkanik ditambah isu-isu di lapangan menjadi kendala tersendiri dalam proses pendataan korban.

Sutopo melajutkan, untuk kerusakan fisik terus mengalami peningkatan, saat ini tercatat sudah ada 1.296 unit rumah rusak, 78 unit penginapan hotel dan villa rusak, hingga 1 dermaga rusak. Ia menuturkan, penanganan dan pendataan ini akan dipercepat sebab hal itu berkaitan dengan bantuan perbaikan yang akan diberikan pemerintah.

"Pendataan rumah rusak juga dipercepat karena perencanaan bantuan stimulus dan sebagainya akan segera akan diurus," ungkapnya.

Baca juga: Mensos Klaim Wilayah Terdampak Tsunami Selat Sunda Sudah Tersentuh Bantuan

Kendati begitu, ia menegaskan kembali data yang ia rilis perpukul 13.00 WIB ini merupakan data sementara yang sewaktu-waktu masih akan terus bertambah.

Jumlah korban diperkirakan masih bisa terus bertambah begitu juga kerusakan fisik mengingat sampai saat ini BNPB dan tim gabungan masih melakukan proses evakuasi dan penanganan darurat. Sementara itu korban paling banyak masih berasal dari Kabupaten Pandeglang.

Penulis :
Adryan N