Ahmad Dofiri Dilantik Jadi Penasihat Khusus Presiden Bidang Keamanan dan Reformasi Kepolisian

Pantau - Mantan Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Komisaris Jenderal Polisi (Purn) Ahmad Dofiri resmi dilantik sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Keamanan dan Ketertiban Masyarakat serta Reformasi Kepolisian di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu.

Prosesi Pelantikan di Istana Negara

Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara Nanik Purwanti membacakan keputusan Presiden dalam upacara pelantikan.

"Ahmad Dofiri sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Keamanan dan Ketertiban Masyarakat dan Reformasi Kepolisian," ungkap Nanik saat membacakan keputusan Presiden.

Pelantikan ini menjadi tindak lanjut dari masa purnatugas Ahmad Dofiri pada 30 Juni 2025 setelah sebelumnya menduduki jabatan Wakapolri sejak 11 November 2024.

Rekam Jejak Panjang di Kepolisian

Ahmad Dofiri lahir pada 4 Juni 1967 dan merupakan lulusan terbaik Akademi Kepolisian tahun 1989 dengan penghargaan Adhi Makayasa.

Ia menempuh pendidikan lanjutan di berbagai jenjang, mulai dari Dikjur Serse Umum (1992), Daspa Brimob (1994), PTIK (1996), Sespim Polri (2003), hingga Sespimti Polri (2012).

Perjalanan kariernya dimulai sebagai Kanit Resintel Polsekta Tangerang Polda Metro Jaya pada 1990, lalu menempati sejumlah posisi operasional dan strategis, seperti Kapolres Bandung (2007), Kapoltabes Yogyakarta (2009), hingga Kapolda Banten (2016).

Ia kemudian dipercaya menduduki jabatan penting di tingkat pusat, antara lain Kapolda Jawa Barat (2020), Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri (2021), Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri (2023), hingga Wakapolri (2024).

Apresiasi dan Harapan Reformasi

Sebelumnya, sejumlah pengamat menilai penunjukan Ahmad Dofiri mencerminkan keseriusan Presiden dalam mendorong reformasi kepolisian.

Kapolri juga menyampaikan apresiasi atas pengabdian panjang Dofiri selama bertugas, terutama menjelang masa purnatugasnya.

Dengan jabatan barunya sebagai penasihat khusus, Ahmad Dofiri diharapkan memberi masukan strategis terkait keamanan dan upaya pembenahan internal Polri.