billboard mobile
HOME  ⁄  Pantau Pemilu 2024

Nasib Kotak Kosong di Pilkada 2024: Antara Kemenangan dan Tantangan Demokrasi

Oleh Wira Kusuma
SHARE   :

Nasib Kotak Kosong di Pilkada 2024: Antara Kemenangan dan Tantangan Demokrasi
Foto: Ilustrasi. Foto: Pexels

Pantau-Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat sebanyak 41 daerah di Indonesia menghadapi calon tunggal dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Fenomena ini mencakup satu provinsi dan 35 kabupaten/kota, dengan mayoritas calon tunggal mengantongi kemenangan telak berdasarkan hasil quick count. 

Namun, di beberapa daerah, kotak kosong justru muncul sebagai pemenang, mengalahkan pasangan calon tunggal yang dianggap memiliki dukungan politik kuat.

Hasil ini tidak hanya mencerminkan dinamika politik lokal tetapi juga menjadi cerminan kritik publik terhadap minimnya pilihan dalam kontestasi demokrasi.

Daerah dengan Kemenangan Kotak Kosong

 

1. Kabupaten Bangka: Pil Pahit Bagi Calon Petahana

Di Kabupaten Bangka, pasangan calon petahana Mulkan-Ramadian yang diusung PDIP harus menerima kekalahan dari kotak kosong. Quick count Pilbup Bangka 2024 telah selesai dilakukan dengan hasil kotak kosong menang..Kotak kosong: 57,25% (67.546 suara)

Mulkan-Ramadian: 42,75% (50.443 suara)

Dari 445 TPS, kotak kosong menang di hampir seluruh TPS, menunjukkan kuatnya penolakan terhadap pasangan calon tersebut. Dengan tingkat partisipasi pemilih 50%, hasil ini mengindikasikan adanya kekecewaan warga terhadap calon tunggal.

2. Pangkalpinang: Kekalahan Telak di Pusat Kota

Pasangan calon petahana Maulan Aklil (Molen) dan Masagus M Hakim juga harus mengakui keunggulan kotak kosong di Pilwalkot Pangkalpinang. Hal tersebut berdasarkan hasil perhitungan cepat relawan kotak kosong di Kota Pangkalpinang.
 

Kotak kosong: 57,98% (48.528 suara)

Molen-Hakim: 41% (35.177 suara)

Keunggulan kotak kosong terlihat di hampir semua TPS, kecuali di Kecamatan Girimaya. Kekalahan ini menjadi sinyal bahwa publik membutuhkan alternatif yang lebih baik.

3. Gresik: Ancaman Nyata di Sejumlah Kecamatan

Di Gresik, meskipun pasangan Fandi Akhmad Yani dan dr. Asluchul Alif masih memimpin perolehan suara secara keseluruhan dengan 58,50%. Namun, kotak kosong unggul di lima kecamatan strategis seperti Gresik Kota dan Manyar.

Hal tersebut berdasarkan quick count Pilkada Gresik 2024 yang dilaksanakan oleh tim internal Yani-Alif melalui sampling 400 TPS, kotak kosong lebih unggul di lima kecamatan, yakni Gresik Kota, Manyar, Sidayu, Bungah, dan Ujungpangkah.Selisih hasil suara terbanyak ditemui pada Kecamatan Manyar, di mana Yani-Alif hanya meraup 2280 suara, sedangkan kotak kosong mendapatkan 4011 suara.
 

Baca juga: KPU Izinkan Pemilih Kampanyekan Kotak Kosong

Daerah yang Berhasil Mengalahkan Kotak Kosong

 

1. Sukoharjo

Pasangan Etik Suryani-Eko Sapto Purnomo mengalahkan kotak kosong dengan perolehan 70,50% suara. Namun, di beberapa TPS di Kecamatan Mojolaban dan Kartasura, kotak kosong sempat unggul.

2. Banyumas

Pasangan Sadewo Tri Lastiono-Dwi Asih Lintarti unggul dengan 59,21% suara, mengalahkan kotak kosong yang meraih 40,79%. Meski demikian, suara kotak kosong cukup signifikan di beberapa wilayah.

3. Surabaya

Pasangan Eri Cahyadi-Armuji (ErJi) meraih kemenangan telak dengan 83,98% suara. Keunggulan besar ini mencerminkan dukungan kuat dari 18 partai politik pengusung mereka.

Mengapa Kotak Kosong Menang?

Kemenangan kotak kosong di beberapa daerah mengindikasikan bahwa masyarakat tidak puas dengan calon yang diajukan partai politik. Faktor-faktor yang mendorong kemenangan kotak kosong antara lain:

  1. Minimnya Alternatif
    Dengan hanya satu pasangan calon, masyarakat merasa tidak memiliki pilihan lain yang lebih baik.
  2. Kekecewaan Terhadap Calon Petahana
    Pasangan petahana yang dianggap tidak mampu memenuhi janji kampanye atau gagal membangun kepercayaan publik.
  3. Kritik Terhadap Oligarki Politik
    Calon tunggal sering dianggap sebagai hasil kompromi politik elit, bukan aspirasi masyarakat.

Dampak Kemenangan Kotak Kosong

Kemenangan kotak kosong membawa dampak signifikan bagi dinamika politik lokal dan nasional:

1. Pilkada Ulang

Jika kotak kosong menang, Pilkada ulang harus dilakukan tahun berikutnya, sebagaimana diatur dalam peraturan KPU. Ini berarti:

  • Biaya tambahan untuk menggelar pemilu ulang.
  • Kekosongan kepemimpinan yang dapat mempengaruhi jalannya pemerintahan daerah.
  • Kesempatan bagi calon baru untuk muncul sebagai alternatif yang lebih diterima masyarakat.

 

2. Tekanan bagi Partai Politik

Kemenangan kotak kosong menjadi peringatan bagi partai politik untuk lebih selektif dalam mengajukan calon, memastikan bahwa kandidat mereka memiliki rekam jejak yang baik dan mampu merebut hati pemilih.

3. Peningkatan Partisipasi Politik

Fenomena ini dapat memicu peningkatan kesadaran politik masyarakat, mendorong mereka untuk lebih kritis dalam memilih pemimpin.

Langkah Menuju Pilkada Ulang

Pilkada ulang menjadi langkah penting untuk memastikan pemerintahan daerah berjalan dengan legitimasi penuh. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

Seleksi Kandidat Baru
Partai politik harus mempersiapkan calon yang lebih kompeten dan memiliki integritas tinggi.

Transparansi Penyelenggaraan
KPU harus memastikan proses Pilkada ulang berjalan transparan dan adil, dengan melibatkan pengawasan independen.

Membangun Kepercayaan Publik
Partai politik dan calon yang maju perlu membangun komunikasi yang lebih efektif dengan masyarakat, mendengarkan aspirasi mereka, dan memberikan solusi nyata.

Penulis :
Wira Kusuma