
Pantau - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malinau, Kalimantan Utara, bergerak cepat memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok menjelang Idul Fitri 2025. Langkah ini diambil guna mengantisipasi lonjakan harga dan kelangkaan pasokan selama bulan Ramadhan.
Wakil Bupati Malinau, Jakaria, memimpin inspeksi mendadak (sidak) ke pasar dan toko sembako di wilayahnya pada Jumat (7/3). Dalam sidak tersebut, ditemukan beberapa komoditas mengalami kenaikan harga, terutama cabai rawit yang melonjak drastis dari Rp100.000 menjadi Rp150.000 per kilogram.
“Kami melihat ada kenaikan harga pada beberapa komoditas, terutama cabai rawit. Ini cukup mengkhawatirkan karena permintaan biasanya meningkat selama Ramadhan,” ujar Jakaria dalam keterangan resmi yang diterima di Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara, Jumat.
Baca Juga:
Pemerintah Upayakan Stabilisasi Harga Pangan Jelang Lebaran
Selain cabai rawit, harga gula dan bawang merah juga mengalami kenaikan sebesar Rp1.000 hingga Rp2.000. Sementara itu, harga komoditas lain seperti telur, kacang tanah, dan kol masih stabil.
Pemkab Malinau telah berkoordinasi dengan pedagang dan distributor untuk memastikan pasokan tetap aman. Diperkirakan, pasokan dari luar daerah akan kembali masuk pada minggu kedua Ramadhan, yang diharapkan dapat menstabilkan harga.
Jakaria menegaskan bahwa pemantauan harga akan dilakukan secara intensif hingga Idul Fitri. Sidak berikutnya dijadwalkan pada Selasa mendatang untuk memastikan tidak ada spekulasi harga atau penimbunan barang oleh pedagang.
Selain pengawasan pasar, pemerintah daerah juga berupaya mengedukasi masyarakat tentang konsumsi bijak guna mencegah panic buying yang dapat memicu lonjakan harga lebih lanjut.
“Kami ingin masyarakat dapat menjalankan ibadah Ramadhan dengan tenang, tanpa terbebani oleh lonjakan harga bahan pokok,” pungkasnya.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah