Pantau Flash
HOME  ⁄  Hukum

Sedahsyat Apa Sambo "Bernyanyi" Tiru Eks Bendum Demokrat Nazaruddin yang Seret Banyak Petinggi Negara ke Jeruji Besi?

Oleh Muhammad Rodhi
SHARE   :

Sedahsyat Apa Sambo "Bernyanyi" Tiru Eks Bendum Demokrat Nazaruddin yang Seret Banyak Petinggi Negara ke Jeruji Besi?
Pantau - Ferdy Sambo mulai bernyanyi. Tentu bukan nyanyian sebagaimana para penyanyi dengan suara merdunya.

Sambo bernyanyi dengan lirik yang bisa membuat bekas koleganya ikut terperosok jurang pidana. Kali ini, kasus dugaan tambang ilegal di Kalimantan Timur.

Menurut Sambo, kasus ini melibatkan anggota Polri. Bahkan levelnya setingkat "dewa" atau perwira tinggi di instansi Polri.

"Itu melibatkan perwira tinggi," kata usai menjalani sidang pembunuhan Brigadir J di PN Jaksel, Selasa (29/11/2022).

Sambo memang tidak menyebut identitas perwira tersebut. Namun ia sudah merampungkan sebuah laporan saat masih aktif menjadi Kadiv Propam Polri.

"Laporan resmi kan sudah saya sampaikan ke pimpinan secara resmi, ya. Sehingga artinya proses di Propam sudah selesai," terang Sambo.

Ia meminta media massa untuk menggali pengakuannya lebih dalam ke pejabat berwenang. Jika pengakuannya tidak ditindaklanjuti, Sambo berharap ada instansi lain yang mengambilalih laporan ini.

"Nah selanjutnya, kalau misalnya akan ditindaklanjuti, silahkan tanyakan ke pejabat berwenang. Atau kalau nggak, kasih instansi lain yang akan melakukan penyelidikan,” tegas Sambo.

Sebelumnya beredar pengakuan mantan Anggota Polri Ismail Bolong yang menyebut Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto menerima setoran Rp6 miliar. Belakangan, Ismail mencabut pengakuannya.

Nyanyian Sambo ini sebuah hal baru. Pasalnya dalam empat bulan terakhir, Sambo hanya disibukkan dengan kasus yang mengekangnya, yakni dugaan pembunuhan berencana yang menewaskan mantan ajudan sendiri.

Imbas kasus ini, ia harus dipecat dari kepolisian. Apakah Sambo sedang meniru Eks Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin?

Pasalnya, Nazaruddin membongkar sejumlah kasus dugaan korupsi lain yang melibatkan koleganya selama berkantor di DPR RI. Dari nyanyiannya, tidak sedikit yang akhirnya menyusul Nazaruddin ke penjara.

Misalnya, Setya Novanto saat menjadi Ketua DPR sekaligus Ketua Umum Partai Golkar. Setya harus melepaskan jabatannya karena terbukti korupsi proyek KTP elektronik yang bernilai triliunan rupiah.
Penulis :
Muhammad Rodhi