HOME  ⁄  Ekonomi

Lumbung Pangan Desa Jadi Strategi Kunci Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Lumbung Pangan Desa Jadi Strategi Kunci Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional
Foto: (Sumber: Ilustrasi - Seorang perempuan menjemur padi di komplek "Uma Lengge" (lumbung padi) di Desa Maria, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/foc)

Pantau - Pemerintah terus mendorong pengembangan Lumbung Pangan Desa (LPD) sebagai strategi utama untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, khususnya di tingkat desa yang menjadi garda terdepan dalam ketersediaan dan distribusi pangan.

LPD merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan pangan masyarakat desa, mengurangi ketergantungan pada pasar, serta meningkatkan pendapatan petani melalui penjualan langsung hasil panen.

Program ini dikelola oleh masyarakat desa dengan dukungan dari pemerintah dan lembaga lain, dan dapat berbentuk gudang pangan, pasar desa, atau sistem distribusi yang dikelola secara mandiri.

Potensi Desa dan Kebijakan Dana Desa Dorong LPD Berkembang

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memiliki 74.961 desa, dengan jumlah terbesar berada di Jawa Timur (8.576 desa), Jawa Tengah (8.569 desa), dan Jawa Barat (sekitar 5.600 desa).

Jumlah desa yang besar ini menjadi potensi besar untuk pengembangan LPD yang dapat disinergikan dengan program Cadangan Pangan Desa.

PP Nomor 8 Tahun 2016 menyatakan bahwa dana desa berasal dari APBN dan ditransfer melalui APBD kabupaten/kota.

Sementara itu, Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2021 mewajibkan minimal 20 persen dana desa digunakan untuk program ketahanan pangan dan hewani.

Kebijakan ini membuka peluang besar untuk membangun LPD di setiap desa sesuai dengan potensi lokalnya.

Respon terhadap Krisis Global dan Strategi Lumbung Pangan Nasional

Sejak pertengahan 2020, proyek Lumbung Pangan Nasional menjadi respons strategis Indonesia dalam menghadapi ancaman krisis pangan global yang dipicu pandemi COVID-19.

Prediksi FAO menunjukkan potensi krisis pangan di masa depan, sehingga Indonesia perlu merancang perencanaan yang matang dan berbasis kekuatan lokal.

Keinginan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia bukanlah mimpi kosong, mengingat kekayaan sumber daya pertanian nasional.

Namun, tantangannya adalah membangun semangat kolektif dan menerapkan terobosan nyata di lapangan.

Peran Penyuluh dan Tokoh Desa dalam Implementasi LPD

Keberhasilan program LPD sangat bergantung pada pelaksanaan di tingkat akar rumput.

Pembangunan LPD membutuhkan ketelatenan, keseriusan, dan keterlibatan aktif penyuluh pertanian serta tokoh tani di desa.

Penyuluh pertanian harus menjadi mitra strategis pemerintah desa dalam merancang, mengembangkan, dan mengawal pelaksanaan LPD.

Mereka juga diharapkan memiliki teknologi dan inovasi yang relevan untuk menopang program ini.

Prinsip sinergi dan kolaborasi antara masyarakat, pemerintah desa, dan penyuluh menjadi kunci keberhasilan pengembangan LPD.

Dengan lebih dari 81 ribu desa, setiap desa dapat mengembangkan lumbung pangan berbasis komoditas lokal seperti beras, jagung, kedelai, buah, sayuran, kopi, teh, dan lainnya.

Jika dikelola dengan baik, program LPD dapat menjadi model nyata ketahanan pangan berbasis desa yang tangguh dan berkelanjutan.

Penulis :
Ahmad Yusuf