Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Wamendagri Pastikan Kepala Daerah yang Susul Retret Tak Perlu Ikut Gelombang Kedua

Oleh Laury Kaniasti
SHARE   :

Wamendagri Pastikan Kepala Daerah yang Susul Retret Tak Perlu Ikut Gelombang Kedua
Foto: Wamendagri memberi keterangan kepada wartawan di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (22/2/2025). ANTARA/Heru Suyitno/aa.

Pantau - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto, menegaskan bahwa kepala daerah yang telah mengikuti kegiatan retret tidak perlu lagi ikut dalam gelombang kedua. Pernyataan ini disampaikan sebagai perbarui belasan kepala daerah dari PDIP yang telah bergabung retret di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah (Jateng).

"Yang sudah ikut tidak perlu ikut gelombang berikut, hanya untuk yang tidak datang saja," kata Wamendagri, Bima Arya, Senin (24/2/2025).

Hingga saat ini belum mengetahui secara pasti alasan mengapa belasan kepala daerah memutuskan untuk menyusul dan ikut serta dalam retret tersebut. Hal ini dikarenakan belum ada penjelasan atau keterangan resmi yang diberikan kepada panitia.

"Belum ada penjelasan resmi kepada panitia," ujarnya.

Saat ditanya mengenai kapan gelombang kedua retret akan dilaksanakan, Bima mengaku belum dapat memastikan jadwal pasti untuk kegiatan tersebut. Menurutnya, penentuan waktu pelaksanaan retret gelombang kedua masih menunggu sidang sengketa Pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Belum bisa dipastikan masih menunggu hasil MK," ungkapnya.

Baca juga: Wamendagri Ungkap Sebagian Kepala Daerah PDIP Telah Gabung Retret

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan bahwa sebanyak 17 kepala daerah PDIP akhirnya bergabung dalam retret kepala daerah di Akmil Magelang pada hari keempat, Senin (24/2). Meskipun sebelumnya ada instruksi dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang meminta kepala daerah untuk menunda keikutsertaan retret tersebut.

"Saya dengar tadi malam ada berapa? 17 kalau tidak salah, teman-teman dari PDIP. Kemudian, saya dengar juga hari ini ada yang mau bergabung," ujar Tito saat ditemui di lokasi.

Tito menegaskan bahwa retret ini adalah agenda kenegaraan yang memiliki manfaat besar bagi para kepala daerah. Dalam acara tersebut, peserta mendapatkan materi terkait integritas, kepemimpinan, hingga manajerial pemerintahan. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang bagi kepala daerah untuk membangun relasi dan memperluas jaringan antar pemimpin daerah.

"Dan itu mereka bisa saling tukar-tukar (nomor) handphone, bisa saling tahu orangnya. Ngerti chemistry, sudah mulai tahu yang ini yang lucu, yang ini sering suka joke, yang ini pendiam. Itu seperti itu yang sebenarnya nilai yang sulit untuk diukur ya, nah kalau yang tidak ada ya rugi, rugi mereka hilang kesempatan seperti ini," kata Tito.

Sebagai informasi, retret kepala daerah di Akmil Magelang ini berlangsung selama delapan hari, dari 21 hingga 28 Februari 2025. Kegiatan ini mencakup berbagai materi, mulai dari pemahaman program prioritas pemerintah, geopolitik, antikorupsi, hak asasi manusia, hingga pengelolaan keuangan daerah.

Baca juga: 47 Kepala Daerah Absen di Retret, Wamendagri Akan Gelar Gelombang II

Penulis :
Laury Kaniasti